Pilihan Logam Untuk Cincin Pernikahan
Hal penting yang selalu ada dalam
pernikahan adalah cincin. Ia menjadi pertanda bahwa seorang pria dan wanita
sudah berpasangan dan berkomitmen untuk sehidup semati. Karena cincin kawin
hanya satu kali diberikan sepanjang hidup, maka perlu pertimbangkan dengan
matang saat memilihnya.
Memilih cincin memang
gampang-gampang susah. Selain masalah budget dan desain, kamu juga perlu
mempertimbangkan bahan pembuat cincin. Ada beberapa material yang biasa
digunakan untuk membuat cincin kawin. Nah, berikut kami sajikan review-nya
untuk kamu para Teman-teman -to-be.
Emas
Materi yang satu ini memang jadi
andalan para pasangan sejak dahulu kala. Karena merupakan logam yang lembut dan
lunak, emas dapat didesain menjadi berbagai bentuk termasuk diukir dengan pola
yang rumit sekalipun. Meski demikian, ternyata pembuatan cincin emas bisa
berdampak buruk terhadap lingkungan. Diperkirakan satu cincin kawin emas bisa
menyumbang 20 ton sampah. Untungnya, kini ada banyak produsen cincin emas yang
ramah lingkungan, termasuk membuat cincin dari logam daur ulang.
Emas Putih
Yang satu ini adalah campuran
emas kuning dan logam putih, seperti perak, seng atau palladium. Cincin emas
putih juga mengandung tembaga atau nikel. Emas putih begitu populer di tahun
1920-an sebagai alternatif untuk platinum. Karat tertinggi emas putih sendiri
adalah 18 karat, yang terdiri dari 75% emas dan 25% palladium. Jika Teman-teman
-to-be menginginkan pilihan cincin yang sangat tahan lama, emas putih-lah
jawabannya. Ketahanannya bahkan melebihi emas kuning dengan karat yang
sebanding lho. Selain itu, on budget-wise, emas putih juga lebih affordable
dibandingkan emas kuning.
Sayangnya, emas putih ini
memiliki lapisan rhodium yang berfungsi untuk menutup emas kuning. Jadi apabila
lapisan tersebut pudar, maka warna kuning emas akan muncul. Nah, kamu
disarankan untuk memperbaiki lapisan itu setidaknya setahun sekali. Untuk Teman-teman
-to-be yang punya kulit sensitif, sebaiknya tidak memilih emas putih yang
dicampur nikel. Campuran ini bisa menyebabkan reaksi alergi pada sebagian
orang, lho.
Platinum
Jika kamu menginginkan cincinpernikahan dengan warna keperakan yang bersinar, tahan lama dan terkesan mewah,
nah platinum adalah pilihan yang tepat. Keuntungan memilih platinum sebagai
bahan dasar cincin pernikahan kamu adalah kekuatan serta kualitasnya yang tahan
lama. Untuk yang sering alergi, platinum juga pilihan tepat karena sifatnya
yang hypoallergenic alias nggak bikin alergi. Nggak cuma itu, platinum juga
tahan terhadap kerusakan dan dapat dibentuk menjadi berbagai model.
Di antara semua kelebihannya itu,
nggak berarti platinum tahan goresan lho, Teman-teman . Bahan yang satu ini
memang mudah tergores namun gampang juga menghilangkan goresannya. Soal harga,
hmm… platinum memang terkenal lumayan mahal L Kamu juga harus merogoh uang
cukup banyak jika kamu ingin me-resize atau memperbaiki cincin kesayanganmu.
Platinum juga nggak ramah lingkungan lho—pastinya ini bukan pilihan yang pas
untuk kamu yang care dengan alam sekitar.
Perak
Cincin berbahan perak memang
nggak pernah usang dimakan waktu. Perak murni yang terbuat dari logam yang
sangat lembut dan lunak adalah pilihan tepat jika kamu ingin membuat cincin
yang tahan lama. Sejauh ini sterling silver adalah jenis perak terbaik untuk
cincin pernikahan yang abadi seumur hidup. Sterling silver ini terbuat dari
92,5% perak dan 7,5% tembaga. Banyak pasangan memilih logam perak karena
pancaran sinarnya tidak bisa ditiru oleh logam lain— perak memang memiliki
cahaya cemerlang yang alami. Selain itu, harga sterling silver juga relatif terjangkau
dibandingkan emas dan platinum. Keuntungan lainnya adalah cincin berbahan emas
bisa dibentuk dengan berbagai model.
However, there are some downsides
you need to consider, Teman-teman -to-be. Cincin perak biasanya mudah tergores
dan tertekuk jika ditimpa beban. Kamu juga harus sering membersihkan cincin
perak kesayanganmu agar warnanya yang indah tidak mudah pudar.
Titanium
Banyak pasangan pengantin memilih
titanium sebagai bahan dasar cincin pernikahan mereka. Sebab, titanium memang
terkenal kuat namun ringan saat digunakan, memiliki kilau yang indah dan mewah,
serta harga yang cukup terjangkau. Selain itu, titanium juga 100%
hypoallergenic. Titanium juga tahan korosi, warnanya pun akan tetap sama meski
terkena air asin. Last but not least, titanium juga ramah lingkungan.
Sayangnya, karena titanium begitu
kuat, maka untuk mengubah ukuran atau memperbaiki cincin bisa memakan cukup
banyak budget. Model yang tersedia untuk cincin berbahan titanium juga relatif
terbatas. Desain yang tersedia umumnya hanya desain sederhana.
Stainless
Steel
Meski terbilang sebagai
‘pendatang baru’, material cincin yang satu ini berhasil mencuri perhatian
banyak pasangan karena harganya yang sangat terjangkau, daya tahan dan
kualitasnya. Campuran logam yang terdiri dari besi, karbon dan kromium ini
memang terkenal dengan harganya yang sangat terjangkau. Selain soal harga,
stainless steel juga ramah lingkungan, kuat dan hypoallergenic— kecuali untuk
stainless steel yang bercampur nikel ya, campuran ini bisa menyebabkan alergi
pada kulit.
Unfortunately, tidak semua toko
menyediakan perhiasan berbahan stainless steel. Jadi, kamu hanya bisa
memesannya secara online di toko-toko yang menyediakannya. Kekurangan lainnya
adalah cincin berbahan stainless steel tidak bisa diperbaiki jika ada perubahan
ukuran atau model. Setelah beberapa tahun dikenakan, kecantikan stainless steel
juga dapat memudar. Untuk itu, kamu perlu memolesnya kembali untuk
mengembalikan kemilau aslinya.
So, sudah terbayang, Teman-teman ,
mau pilih cincin dengan bahan dasar yang mana? Semoga tips ini membantu kamu
ya. Selamat memilih cincin yang cantik untuk hari bahagiamu ya.....
Sumber artikel : thebridedept[.]com
Semoga artikel Pilihan Logam Untuk Cincin Pernikahan bermanfaat bagi Anda. Jika kamu suka dengan artikel Pilihan Logam Untuk Cincin Pernikahan ini, like dan bagikan ketemanmu.
Posting Komentar